Kamis, 02 Desember 2010

Review MEMANFAATKAN SOSIAL NETWORKING “FACEBOOK” untuk BERBISNIS secara ONLINE


Salah satu pembahasan dari presentasi yang saya ikuti pada hari ini adalah mengenai e-commerce atau bisa disebut jaga dengan e- retailing yang merupakan proses penjualan secara elektronis melalui dunia maya. Banyak istilah yang hampir sama tetapi maksudnya berbeda yang digunakan, diantaranya Retail, e- retail, dan e- retailer. Retail adalah pengecer, pengecer disini berperan sebagai perantara yang berharga dengan menditribusikan produk langsung kepada pelanggan, sedangkan e-retail merupakan kegiatan retail yang dilakukan secara online melalui internet dan e-retailer adalah pihak pihak yang melakukan kegiatan retail melalui internet. E-retailer sendiri sangatlah berperan penting dalam kegiatan e-retail karena mereka merupakan jasa layanan retail dan juga pengguna jasa retail.

Dalam diskusi tersebut penyaji membahas mengenai pemanfaatan sosial networking yaitu facebook untuk berbisnis secara online. Mengapa facebook ? Karena saat ini facebook merupakan jejaring sosial yang banyak digandrungi. Menurut saudari Norma sebagai penyaji, jejaring sosial Facebook menjadi media E-commerce yang sangat luar biasa menguntungkan. Yang menjadi faktor utama mengapa seseorang tertarik untuk berkecimpung dalam bisnis online adalah karena banyaknya pengangguran dimana peluang untuk mendapatkan kesempatan kerja itu sangat kecil sekali. Sedangkan faktor kedua seseorang memilih untuk memulai bisnis online adalah karena jaringan Internet saat ini sudah mulai terjangkau dan merata diberbagai pelosok negeri, tidak seperti dulu yang hanya ada di kota-kota besar saja. Maka dari itu, dengan melihat perkembangan bisnis online yang diimbangi dengan kemajuan teknologi saat ini, mendorong seseorang untuk mencari jalan keluar dari permasalahan sulitnya untuk mencari perkerjaan dan mereka berfikir bahwa bisnis online lah yang merupakan solusi tepat untuk permasalahn tersebut saat ini. 


Bagi seorang penjual keuntungan yang bisa didapat adalah bisa memperluas market place. Dengan cost promosi yang hampir 0 % penjual dapat secara mudah mendapatkan pelanggan tanpa harus mendirikan show room, karena dengan sendirinya para pelanggan akan melihat – lihat barang yang ditawarkan. E-commerce dapat menurunkan cost pembangunan show room, pengadaan brosur dan katalog promosi dari kertas, maupun cost lainnya, karena dengan hanya meng- Upload gambar produk yang ditawarkan dan kemudian meng- Tag gambar tersebut ke semua teman maka dalam hitungan detik informasi tersebut bisa langsung diakses oleh konsmen. 

Keuntungan yang didapat bagi para pembeli, memungkinkan mereka untuk bertransaksi dimana saja dan kapan saja selama 24 jam. Pembeli juga dapat leluasa untuk memilih barang dari banyak vendor yang sesuai dengan keinginan mereka. Pembeli juga tidak harus berdesak – desakan dengan pembeli lain untuk berbelanja barang yang sesuai dengan keinginannya.


Sedangkan keuntungan penggunaan jejaring sosial facebook dalam kegiatan e- commerce bagi masyarakat, memungkinkan orang untuk bekerja di rumah dan tidak banyak aktivitas keluar rumah untuk berbelanja, sehingga dapat mengurangi arus lalulintas kendaraan di jalan serta mengurangi polusi udara.


Sebagai tambahan dari saya, meskipun banyak manfaat yang didapat dengan berbelanja secara online namun konsumen haruslah pandai-pandai untuk memilih online- shop yang keberadaannya bisa dipastikan ( tidak fiktif ) dan juga cari informasi mengenai trade record dari online- shop tersebut agar kita sebagai konsumen merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi dan juga tidak dirugikan. Bagi para pemilik online- shop ( yang menjalankan e- commerce) haruslah memberikan fasilitas dan juga pelayanan yang memuaskan kepada konsumen sehingga para konsumen tetap loyal dan tidak merasa kapok untuk berbelanja dan bertransaksi secara online. Karena para pembeli / pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah dan sederhana khususnya pada sistem pembayaran. Di samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul. Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan melakukan aktivitas menggunakan Internet, mencari situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut kalau- kalau nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker. Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses pemandaian pelanggan. Sehingga pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.