Sabtu, 09 April 2011

PRINSIP-PRINSIP INVESTASI

Akhirnya ngeBlog lagi,,,. Kali ini di mata kuliah Financial Planning, kuliah minggu ke lima saya mendapat tugas untuk menulis tentang Prinsip-prinsip investasi.

Perencanaan investasi memiliki peranan yang strategis dalam perencanaan keuangan. Mengapa kita melakukan Investasi? Pada umumnya, kita menghemat uang kita karena kita ingin membuat Investasi sebagai kegiatan rekreasi. Padahal sebaliknya, Investasi merupakan hasil keputusan untuk menghabiskan uang lebih sedikit saat sekarang, sehingga kita akan memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan kita untuk berbelanja di masa depan. Sebagai contoh, salah satu alasan utama untuk menabung dan berinvestasi adalah untuk memiliki cukup uang untuk hidup nyaman saat kita telah pensiun dan kita tidak lagi memiliki penghasilan tetap.

Bagi seorang Investor, setidaknya memiliki salah satu satu dari tiga objektivitas dasar, diantaranya pendapatan (income) dimana investor akan lebih memperhatikan tingkat pendapatannya sekarang terhadap keseluruhan modalnya, pertumbuhan modal(capital growth) investor akan selalu mengevaluasi pertumbuhan kapitalnya dari waktu ke waktu, dan mempertahankan modal (capital preservation) investor ini akan mencari diversifikasi portofolio lebih banyak, sebagai upaya untuk mengurangi resiko dengan maksimal serta mempertahankan daya belinya.

Risiko Investasi merupakan segala kemungkinan yang terjadi dari hasil investasi yang sebenarnya tidak sesuai/berbesa dengan yang diharapkan / direncanakan. Ada dua tipe Risiko investasi, yakni:
  1. Risiko Sistematik
    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Risiko Sistematik seperti perubahan ekonomi, politik, sosiologi, perang, inflasi serta kejadian-kejadian internasional dimana tingkat risikonya tidak dapat hilang dengan melakukan diversivikasi portofolio. Risiko Sistematik tersebut diantaranya:
    1. Risiko pasar
    2. Risiko suku bunga
    3. Risiko tarif investasi
    4. Risiko daya beli
    5. Risiko mata uang
  2. Risiko Non sistematik
Faktor yang membentuk timbulnya Risiko Non sistematik tersebut seperti halnya kapasitas management, terjadinya mogok kerja, serta kecenderungan konsumen. Risiko Non Sistematik tersebut seperti:
  1. Risiko bisnis
  2. Risiko keuangan
  3. Risiko cidera janji
  4. Risiko liquiditas
Liquiditas dalam investasi merupakan kebutuhan atau keinginan untuk bisa mengkonversi aset menjadi kas, kebutuhan tersebut bisa berasal dari pengeluaran yang direncanakan di masa mendatang dalam jangka waktu tertentu.
Toleransi resiko merupakan seberapa besar resiko yang akan kita ambil. Beberapa orang hanya berfikir dari segi kepribadian saja. Namun, selain kepribadian ada variable lain yang mempengaruhi, seperti pendidikan, situadi dan jumlah asset, jenis asset yang ada serta aruskas masa depan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Dua karakteristik paling dasar dalam keuangan yaitu Risiko dan Return, salah satu pemikiran yang paling logis dalam berinvestasi adalah bahwa risiko dan return harus saling terhubung. Jika kita memutuskan untuk memilih investasi yang cukup beresiko, maka kita akan mengharapkan keuntungan yang lebih tinggi. Secara umum, keuangan diasumsikan bahwa antara risiko dan return terkait secara poporsional. Return merupakan total pendapatan dan pertumbuhan uang yang diinvestasikan selama periode waktu tertentu.

Ada dua metode dalam pendekatan alokasi aset,yaitu:
  1. Srategi alokasi aset , merupakan metode alokasi yang berfokus pada jangkauan objektivitas yang panjang untuk menetapkan perpaduan jenis aset.
  2. Alokasi aset taktis , adalah metode pendekatan yang menggunakan perkiraan arah pergerakan pasar untuk merubah komposisi aset dalam portofolio.

Diversifikasi merupakan pengkombinasian atau penambahan aset-aset yang memiliki korelasi negatif satu sama lain atau aset-aset yang memiliki tingkat korelasi positif yang lemah kedalam portofolio, sehingga tingkat risiko dalam portofolio dapat berkurang.

Secara garis besar ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam menganalisa investasi, yaitu Analisa teknis dan Analisa fundamental. Analisa Teknikal merupakan suatu teknik analisa yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume. Analisa fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Analisa ini menitikberatkan pada rasio finansial dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisa fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.

Nilai intrinsik merupakan penilaian nilai dasar dari satu instrumen investasi. Apabila nilai dari suatu saham lebih besar dari nilai atau harga pasar saham tersebut saat ini maka saham tersebut dikatakan undervalue, dan begitu pula jika yang terjadi sebaliknya apabila nilai intrinsik lebih kecil dari pada harga yang diberikan pasar kepada saham maka kondisi tersebut dikatakan overvalue.

Itulah sedikit ulasan saya mengenai Prinsip-Prinsip Investasi. Sedikit kesimpulannya, jadi pentingnya kita dalam berinvestasi adalah untuk meningkatkan kekayaan kita yaitu kekayaan moneter kita dimasa mendatang. Hal-hal yang harus kita perhatikan dalam melakukan investasi seperti Financial asset, Keputusan pengalokasian aset dan perbandingan return dan expected return.

                                                               ***Semoga Bermanfaat***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar