Senin, 07 Februari 2022

Just share

Bismillahirrohmanirrohim...

Ini tulisan pertama sejak bertahun-tahun lalu. Terakhir nulis pas masa masa kuliah, karena  tugas. Sebenarnya ada keinginan untuk rutin menulis, tapi apalah daya situasi dan kondisi tidak memungkinkan. 

Menurut penilaian saya sendiri saya itu tipikal oran yang introvert, bukannya anti sosial atau apa, hanya saja terkadang saya sedikit kurang nyaman dengan suasana keramaian yang tidak pasti, seperti nongkrong, kumpul-kumpul yang tidak jelas apa tujuannya, bahkan jika bertemu orang baru, diawal mungkin saya banyak diam, tapi diam saya adalah untuk mengamati, mempelajari bagaimana orang baru ini. Terkesan sombong tapi bukan begitu maksud saya, saya hanya memprotect diri saya, nantinya orang ini apa baik untuk saya, pengaruh nya negatif atau ngga. Kalau menurut orang, jangan pilih-pilih dalam berteman, tapi tetap saja kita harus bisa milih, karena hidup itu pilihan. Mau kita jadi warna yang baik atau ikut warna yang buruk. Yang tidak boleh pilih-pilih itu mau berbuat baik sama orang. 

Sebenarnya tidak hanya saat ini, saya rasa sudah dari dulu ya, akibat salah memilih teman, pergaulan jadi kusut semua-mua. Dan itu tidak selesai begitu saja, masih ada rentetan kedepannya yang akan dirasakan. Saya fikir semua kembali ke diri kita sendiri. Selalu berfikir positif, melakukan hal-hal positif, dengan hal tersebut saya rasa bisa berdampak untuk diri kita, pasti akan timbul pemikiran positif juga untuk hal apapun, kita tidak mudah menilai atau men jujge sesuatu sesuai pemikiran kita saja, tapi berdasarkan fakta dan realita yang ada. Ingat sekali dengan pesan orang tua saya, jika tidak menyukai sesuatu ataupun seseorang, cukup diam dan tidak sukalah pada sifatnya saja jangan orang nya. Karena sekalinya kita merasa tidak menyukai seseorang, pasti fikiran kita tidak berhenti sampai disitu saja, pasti sebanyak dan sebesar apapun hal positif yang dilakukan pasti akan tetap negatif dimata kita.Dan hal itu tidak baik sekali terlebih pada orang yang kita nilai negatif itu, kalau apa yang kita simpulkan tidak sesuai fakta dan realita, hanya kita simpulkan atas pemikiran kita sendiri kan hal tersebut belum tentu kebenarannya kalau kita tidak konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan. Saya rasa itu menyakitkan. 

Ini juga berhubungan dengan penting nya membangun komunikasi, bagaimana cara kita berkomunikasi, dengan siapapun itu, jangan lupa anggah ungguh, jangan lupakan norma, jangan lupakan adab, mau lebih muda ataupun lebih tua, mau berpangkat atau tidak, kaya atau miskin,berpendidikan tinggi atau tidak. Kita harus tetap menghormati. Kan derajad kita sama dihadapan Tuhan. Orang berilmu belum tentu beradab tetapi orang yang beradap dia pasti berilmu. 

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari kehidupan sehari-hari. Dari kehidupan pribadi, lingkungan tempat tinggal, lingkungan kerja, bahkan on the spot saat kita sedang bepergian mungkin. 

Dalam meraih sebuah keberhasilan, kesuksesan tidak ada yang instant, nikmati masa berproses kita, setiap orang pasti berbeda, bisa lama, bisa juga hanya sebentar. Selain harus bisa menikmati masa berproses dukungan dan kepercayaan  juga penting. Memang tidak mudah memberikan kepercayaan lagi apalagi dimasa lampau pernah berbuat salah. Memang sebuah luuka atas kesalahan pasti akan selalu di ingat dan membekas tetapi  bukankah masa lalu itu bisa ditinggalkan, kan ada yang bilang  yang lalu biarlah berlalu, buka lembaran baru. Dan ketika itu terjadi maka dukung dan beri kepercayaan serta jangan selalu kepikiran akan terulang lagi yang telah lalu, ini akan menimbulkan rasa was was dan takut sendiri akhirnya kembali lagi kita tidak percaya, kalau begitu terus ya sudah pasti semua akan terulang terus begitu saja, yang akhirnya kita jadi penghambat dan menghancurkan fase berproses yang akhirnya menghancurkan segalanya. 

Penting dalam kehidupan untuk kita tidak lupa bersyukur. 3 kata ajaib yang selalu ditanamkan orang tua, maaf, tolong dan terimakasih. Kata kata yang kelihatannya sepele namun dampaknya luarbiasa. Roda kehidupan akan selalu berputar, yang awalnya diatas bisa berada dibawah dan sebaliknya. Yakinlah kalau badai pasti berlalu, akan ada pelangi setelah hujan, selalu ada tawa setelah tangis, akan ada hikmah disetiap cobaandan akan selalu ada jawaban disetiap doa-doa yang kita panjatkan. Jikalau ada yang belum diraih maka bersyukurlah atas apa yang sudah. Jikalau belum mungkin untuk kita berlari maka merangkak pun bisa jadi. Masa lalu memang tidak bisa diulang, maka teruslah berjuang. Jikalau kita merasa sakit, maka tetaplah berjuang untuk bangkit tetap tegar jangan runtuh. 

Ikhlas, kata sederhana tapi penerapannya tak semudah pengucapannya. Sabar tiada berbatas dan ikhlas tanpa sakit hati. Tidak mudah memang tapi akan menjadi sebuah pilihan bijak saat kita mau berusaha menjadi yang lebih baik lagi. Semua berproses dan dalam proses itu adakalanya kita merasa down mungkin maka menangislah tanpa harus berpura- pura menahan. Karena menangis bukan berarti kita lemah ataupun melemahkan orang. Tetap semangat... 

Alhamdulillah, sekian sharing hari ini semoga membawa manfaat untuk kita semua... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar